Keperantaraan Pasar dengan Alternatif Pembiayaan Crowdfunding: Kerja Kolaboratif Pemerintah Daerah-Swasta-Masyarakat Dalam Upaya Menambah Pendapatan Warga Miskin di Kabupaten Trenggalek

Abstract

Tulisan ini mengambil pembelajaran dari praktik baik strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek yang mengoptimalkan potensi lokal sektor pertanian yang  merupakan komoditas tumpuan ekonomi masyarakat sehari-hari melalui pendekatan keperantaraan pasar dengan alternatif pembiayaan crowdfunding. Keperantaraan pasar dengan menggandeng lembaga crowdfunding sebagai upaya untuk memastikan keberlanjutan program keperantaraan pasar dengan komoditas biofarmaka di Kecamatan Pule, sebagai upaya untuk menguatkan permodalan Bumdesma agar dapat memenuhi pasokan jahe merah untuk kerjasama industri yang sudah dilakukan dengan perusahaan PT. Bintang Toedjoe dan membentuk usaha kelompok masyarakat yang mandiri tidak tergantung dengan bantuan pemerintah dan produktif. Pembiayaan crowdfunding ini melibatkan urun dana dari masyarakat yang dikelola oleh lembaga penyedia crowdfunding. Pembiayaan model ini wujud aktualisasi nilai-nilai gotong royong yang dikemas menggunakan teknologi. Model pembiayaan crowdfunding ini meringankan pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan dan membantu pemerintah mewujudkan masyarakat yang mandiri. Namun demikian, kolaboratif governance antara pemerintah, swasta dan masyarakat menjadi prasyarat utama agar pembiayaan crowdfunding dapat memperoleh tempat di masyarakat.