Gaya Kepemimpinan Perempuan Madura dalam Memimpin Bisnis Kuliner
Abstract
Abstract
Madura women play an important role in preserving and developing traditional cuisine, which serves as both a cultural identity and an economic source for families and communities. They act as custodians of inherited recipes while also being innovators who bring a modern touch to culinary ventures. This research examines the leadership of Madura women in blending tradition and innovation to maintain business sustainability, focusing on two culinary enterprises: Bebek Sinjay and Rujak Cingur Bu Ponok. A qualitative method and phenomenological approach were employed to collect data through in-depth interviews and direct observations, analyzed using Max Weber's leadership theory. The findings indicate that the leadership of Madura women combines the preservation of culinary traditions with managerial innovations, such as the use of digital technology and modern payment systems. Despite facing challenges, they successfully lead their businesses and maintain the existence of local cuisine. In conclusion, the leadership of Madura women contributes to cultural preservation and the development of the local creative economy, while demonstrating strong adaptability to changing times.
Abstrak
Perempuan Madura memainkan peran penting dalam menjaga dan mengembangkan kuliner tradisional, yang menjadi identitas budaya dan sumber ekonomi bagi keluarga serta masyarakat. Mereka berfungsi sebagai pelestari resep warisan sekaligus inovator yang membawa sentuhan modern dalam usaha kuliner. Penelitian ini mengkaji kepemimpinan perempuan Madura dalam memadukan tradisi dan inovasi untuk mempertahankan keberlanjutan usaha, dengan fokus pada dua usaha kuliner, Bebek Sinjay dan Rujak Cingur Bu Ponok. Metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, kemudian dianalisis menggunakan teori kepemimpinan Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan Madura menggabungkan pelestarian tradisi kuliner dan inovasi manajerial, seperti penggunaan teknologi digital dan sistem pembayaran modern. Meskipun menghadapi tantangan, mereka berhasil memimpin usaha secara efektif dan menjaga eksistensi kuliner lokal. Kesimpulannya, kepemimpinan perempuan Madura berkontribusi pada pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif di tingkat lokal, serta menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat terhadap perubahan zaman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adnan, G. (2021). Stratifikasi sosial dan perjuangan kelas dalam perspektif Max Weber. Banda Aceh.
Alie, A. (2019). Perempuan dan Ketahanan Ekonomi Keluarga (Studi Di Kampung Kue Rungkut Surabaya). Journal of urban sociology Volume 2/No.2, 38.
Fitriani, A. (2015). Gaya kepemimpinan perempuan. Jurnal TAPIs Vol.11 No.2, 6.
Juwairiyah, I. (2022). Peran perempuan dalam membangun umkm di kota tanjungpinang . Jurnal hukum , humaniora, masyarakat dan budaya Vol.2 No.2 , 155.
Marini, W. N. (2022). Peran kepemimpinan perempuan dalam pengembangan bisnis. Malang: Universitas tribhuwana tunggadewi.
Mauliyah, N. I. (2019). peran kepemimpinan perempuan dalam pengambilan keputusan bisnis . An-nisa' jurnal kajian perempuan& keislaman vol.12, no.1, 47.
Murdiyanto, D. E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif . yogyakarta: Jalan SWK 104 (Lingkar Utara) Yogyakarta 55293.
Nasution, A. F. (2023). Metode Penelitian Kualitatif . Bandung : Cv. Harfa Creative.
Rahmalina. (2023). Pemahaman karisma dan kepemimpinan dalam konteks manajemen pendidikan: tinjauan berdasarkan teori max weber. Jurnal bima , 201-202.
Sahal, S. (2024). Perempuan Pesisir Madura . Bantul Yogyakarta: Bildung .
Sinaga, D. (2023). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kualitatif . Jakarta : Pusat Penerbit dan Pencetakan Universitas Kristen Indonesia .
Subagyo, A. (2023). Metode Penelitian Kualitatif. Tarogong, Garut: CV. Aksara Global Akademia.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Kuratul Aini, Dhimas Lukman Nur Hakim, Aminah Dewi Rahmawati, Kuntum Chairum Ummah