Universitas Trunojoyo Madura
November 14, 2019
Industri halal mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun ini. Gaya hidup halal yang identik dengan umat Muslim tersebar hingga ke berbagai negara, bahkan ke negara-negara dengan penduduk muslim minoritas. Halal menjadi indikator universal untuk jaminan kualitas produk dan standar hidup (Gillani, Ijaz, & Khan, 2016). Halal biasanya hanya dikaitkan dengan hal-hal terkait kebendaan saja. Namun demikian, dalam Islam halal mencakup perbuatan dan pekerjaan atau biasa disebut dengan Muamalah.
Industri halal mengalami perkembangan pesat pada beberapa sektor antara lain: makanan halal, keuangan, travel, fashion, kosmetik dan obat-obatan, media dan hiburan, serta sektor lain seperti healthcare dan pendidikan. Laporan State of The Global Islamic Economy 2016/2017 oleh Thomson Reuters, pada tabel 1, menunjukkan total pendapatan yang diperoleh masing-masing sektor pada tahun 2015 beserta proyeksi pendapatan pada tahun 2021.
Survei yang dilakukan di 76 negara yang terdiri dari 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan 16 negara non OKI menunjukan bahwa sektor keuangan dan makanan halal memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan sektor yang lain. Dengan potensi pendapatan mencapai $ 1,9 Triliun pada tahun 2021, industri makanan halal menjadi perhatian utama para pelaku usaha di berbagai negara, misalnya Malaysia. Pengembangan produk makanan halal menjadi fokus perhatian pemerintah Malaysia sehingga selama tiga tahun berturut-turut Malaysia berada di peringkat pertama untuk produsen makanan halal. Negara lain di kawasan Asia Tenggara yang mulai mengembangkan industri makanan halal adalah Thailand. Thailand mulai mengembangkan industri makanan halal meskipun bukan negara dengan mayoritas Muslim karena industri makanan halal memiliki prospek yang baik di masa yang akan dating.
Secara demografi, Indonesia memiliki jumlah populasi muslim terbesar di dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, 207 juta jiwa penduduk indonesia beragama islam atau sebesar 87% populasi Indonesia. Berdasarkan Laporan Ekonomi Islam Global 2017/2018, Indonesia saat ini menempati peringkat pertama dalam hal konsumen produk makanan halal yaitu sebesar US$ 169,7 miliar. Namun, Indonesia hanya menempati peringkat 10 dalam hal produksi makanan halal.
Dengan adanya era revolusi industri 4.0, teknologi informasi menjadi lekat dalam kehidupan kita sehari-hari.Dengan berbagai fenomena kemajuan teknologi serta dampaknya terhadap cara hidup, bekerja, dan relasi dalam berhubungan satu sama lain, menjadi nyatalah urgensi transformasi industri tradisional menjadi satu model platform industri dengan sistem yang terintegrasi sebagai single system denganone big data yang dapat dimanfaatkan untuk keseluruhan kebutuhan user terkait industri di Madura yang mengedepankan efesiensi, efektifitas, dan kecepatan informasi.
Conference Information
- » Overview
- » Track Policies
- » Presentations
- » Conference Schedule
- » Registration
- » Accommodation
- » Organizers and Partners
- » Timeline
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.