KONSEP PENGUKURAN BERBASIS ETNOSAINS DAN ETNOMATEMATIK DALAM MASYARAKAT ACEH
Abstract
Indonesia merupakan negara yang besar dan kaya akan sumber daya alam dan adat istiadat yang terkandung di dalamnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki pengetahuan adat dan istiadat berbeda dalam budaya masyarakat . Aceh merupakan salah satu daerah yang mempunyai budaya dan adat istiadat yang melekat dengan kehidupan masyarakatnya. Pengetahuan pengukuran yang digunakan dalam masyarakat Aceh indentik dengan pengetahuan sains dan matematika. Budaya pengetahuan pengukuran yang di gunakan dalam adat istiadat masyarakat Aceh disebut etnosains dan etnomatematik. Penelitian mengkaji konsep besaran dan satuan yang ada dalam budaya masyarakat Aceh. Antara lain besaran panjang, volume, massa dan besaran turunan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan konsep besaran dan satuan yang ada dalam budaya masyarakat Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang berkompeten terhadap istilah atau benda-benda yang termasuk dalam konsep besaran dan satuan dan digunakan dalam budaya masyarakat Aceh, baik di rumah maupun mesium . Hasil penelitian ditemukan bahwa budaya masyarakat Aceh menggunakan konsep besaran dan satuan dalam kehidupannya. Seperti konsep panjang ( hah, jengkai, dupa, tapak, jarou,atot jarou), volume ( are, kai, cupak, mok, genggam, mud, kulah, mahala), luas ( naleh, are, yok, rante), massa (mayam, pawon rupia, pawon ringget), waktu ( urou,malam, beungeh, luho, supot, jinou, lusa, barousa, singeh, euntreuk, lusa raya, thon).
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
All right reserved