MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ETNOSAINS [MPKBE] UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI SAINS BAGI MAHASISWA

Sudarmin Sudarmin

Abstract


Permasalahan mendasar pendidikan sains di Indonesia adalah  masih rendahnya literasi sains siswa. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan khusus, agar masyarakat memiliki literat sains terutama mahasiswa IPA.  Penanaman literasi sains terhadap mahasiswa IPA dapat dilakukan melalui penerapan Model Pembelajaran Sains Berbasis Etnosains (MPSBE).Tujuan penelitian terkait  Penerapan MPSBE memiliki tujuan jangka panjang untuk dihasilkannya produk Ipteks inovatif MPSBE yang disiapkan untuk memperoleh HKI, sosialisasi MPSBE sebagai model pendidikan literasi sains bagi mahasiswa IPA, serta dihasilkannya fitur-fitur perangkat pembelajarannya  valid dan reliabel. Adapun  tujuan penelitian  MPSBE untuk tahap pertama adalah pengembangan MPSBE beserta perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan  literasi sains dalam konten dan konteks pembelajaran sains, khususnya mata kuliah IPA Dasar. Hasil implementasi MPSBE dan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dievaluasi terhadap peningkatan literasi sains, beserta. keunggulan dan  keterbatasannya.  Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengemangan (R and D) melalui studi bersifat teoritis dan empiris dengan tahapan define, design, development.  Penelitian diawali melalui kegiatan  studi dokumentasi terhadap kurikulum prodi pendidikan IPA, silabi dari mata kuliah  IPA Dasar. Pada pengkajian teoritis dilakukan untuk merumuskan MPSBE, indikator kemampuan literasi sains dalam konten dan konteks mata kuliah IPA Dasar. Pengkajian deskriptif naturalistik dan eksploratif untuk mengkaji MPSBE yang telah dikembangkan melalui uji coba empiris dan implementasi MPSBE  pada seluruh mahasiswa IPA Unnes pengambil mata kuliah IPA Dasar.  Pada penelitian ini dampak positip  MPSBE diukur peningkatan literasi sains, serta  peningkatan hasil belajar  mata kuliah Kimia Dasar mahasiswa IPA

Full Text:

PDF

References


Andree, M.(2005).Ways of Using “Everyday Life in the Science Classrooms. Research and the Quality of Science ducation Springer. 2(5): 107-116

Barbosa, E.F & Maldonado, J.C. (2011). IMA CID: An Integrated Modeling Approach For Developing Educational Modules. Journal Of Brazilian Computer Society. 17(4): 207-239.

Bybee, R., McCrae, B., Laurie, R.(2009). PISA

: An Assessment of Scientific Literacy. Journal of Research In Science Teaching. 46(8):865–883

Battiste,M. (2005). Indegenous Knowledge and Pedagogy in First Nations Edu-cation: A Literature Review with Recommendations. INAC, Ottawa: Apamu-wek Institute.

Djulia, E. (2005). Peran Budaya Lokal Dalam Pembentukan Sains. Ringkasan Disertasi. UPI Bandung.

Duitt, R. (2007). Science Education Research Internationally: Conception, Research Methods, Domains of Research. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 3(1), 3-15. tersedia: www.ejunste.com diakses tanggal 9 Mei 2008

Ekborg, Ottander, Silvfer, and Simon. (2013). Teachers’ Experience of Working with Socio-scientific Issues: A Large Scale and in Depth Study. Research Science and Education Springer Science & Business Media. 43:599–617

Festus, C. (2012). “Improving Students’ Performance and Attitude towards Chemistry through Problem Based Solving Techniques”. International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development. Volume 1 No. 1. Diunduh 3 Desember 2013.

Firman, H. (2007). Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas.

George, J. (2004). Culture and Science Education: Developing Word. http://www. id21. org/education/e3jg1g2.html. Diakses tanggal 24 April 2008.

Holbrook, J & Rannikmae, M. (2007). The Nature of Science Education for Enhancing Scientific Literacy. International Journal Of Education. 29(11): 1347-1362

Lee, T.S. (2006). I came here to learn how to be leader: An Intersection of Critical Pedagogy and Indegenous Education, Interactions UCLA Journal Re-ducation and Information Studies, 2(1), article 3. tersedia: http:// repositories.cdlib.org/ gseis/interactions/vol2/iss1/art3. diakses tanggal 9 Mei 2008

Liliasari. (2011). Membangun masyarakat Melek Sains Berkarakter Bangsa Melalui Pembelajaran. Makalah Seminar Nasional Pendidikan IPA 2011

Unnes. Tersedia:

http://liliasari.staf.upi.edu/files/2011/05/

Makalah-Semnas-UNNES-

Liliasari.pdf [diunduh 4 Juni 2013]

Marks, R and Eilks, I. (2009). Promoting Scientific Literacy Using a Sociocriticaland Problem-Oriented Approach to Chemistry Teaching: Concept,

Examples, and Experiences.

International Journal of Environmental

& Science Education. 4 (3): 231-245

OECD. (2013). PISA (2015) Draft Science Framework March 2013. Tersedia:

www.oecd.org

Ogawa, M. (2007). Toward a new rationale of science education in a non-western society, European Journal of Science Education, 8, 113-119.

Rustaman, N.Y. (2006). Literasi Sains Anak Indonesia 2000&2003. Makalah.

Tersedia: www.file.upi.edu [diunduh 18

November 2013)

Riggs, E.M. (2004). Field-Based Education and

Indegenous Knowledge: Essential

Component of Geoscience Education for Native American Communities.: Culture and Comparative Studies. Wiley

Periodicals, Inc.

Sudarmin, Hartono, Sumarni,W. (2010). Merekonstruksi Pengetahuan Sains Asli (Indegenous Science) Berbasis Budaya Jawa Menjadi Sains Ilmiah Sebagaia Wahana Sumber Belajar Sains dan Mengemangkan keterampilan Generik Sains Bagi calon Guru. Laporan Penelitian Fundamental, LP2M: Unnes.

Sudarmin, Parmin, Widiyatmoko, A. (2012). Pengembangan Kurikulum Inti Pendidikan IPA S-1 Unnes Berbasis Konservasi Melalui Bencmarking dan Penguatan Lembaga dengan Perguruan Tinggi Penyelenggra Pendidikan IPA,

Laporan Penelitian DIPA, LP2M Unnes

Sudarmin, Parmin, Mastur,Z. (2013). Merekontruksi Pengetahuan Sains Ilmiah Berbasis Budaya dan Kearifan

Lokal di wilayah Kepulauan Karimun Jawa Sebagai Wahana Menanamkan Sofskills Karakter Konservasi Pada Mahasiswa Pendidikan IPA, Laporan Penelitian Dasar, LP2M Unnes

Sudarmin, Subekti, N. (2014). Model Pembelajaran Sains Berbasis Etnosains (MPSBE) untuk Menanamkan Karakter Konservasi . Laporan Penelitian Hibah Pasca. LP2M Unnes.

Suastra, I.W. (2005). Merekonstruksi Sains Asli (Indegenous Science) Dalam Rangka Mengembangkan Pendidikan Sains

Berbasis Budaya Lokal di Sekolah

(Studi Etnosains pada Masyarakat Panglipuran Bali). Ringkasan Disertasi.

UPI Bandung.

UNEP. (2012). 21 Issues for the 21st Century: Result of the UNEP Foresight Process on Emerging Environmental Issues. United Nations Environment Program (UNEP). Nairobi, Kenya. Tersedia: www.unep.org [diunduh 28 November

Yarden, A. 2009. Reading Scientific Texts:

Adapting Primary Literature for

Promoting Scientific Literacy. Research

Science Education. 39: 307-311


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


All right reserved