INTENSI PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI ETNIS MADURA

Nur Avianti Zunita, Nur Istiqomah

Abstract


Pernikahan dini merupakan fenomena yang sering terjadi pada remaja putri etnis Madura akibat pengaruh sosial dan budaya yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi intensi dalam theory of planned behavior pernikahan dini serta faktor-faktor yang memengaruhinya dalam perspektif psikologis dan sosial. Metode yang digunakan adalah narrative literature review dengan pengumpulan data melalui penelusuran daring dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, intensi pernikahan dini pada remaja putri dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku yang kuat. Temuan ini menegaskan pentingnya psikoedukasi untuk menurunkan intensi pernikahan dini, terutama dalam meningkatkan pemahaman remaja tentang dampak negatif pernikahan dini terhadap kesehatan mental, stabilitas sosial, dan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa faktor sosial seperti budaya Madura, tekanan keluarga, dan kondisi ekonomi turut berkontribusi dalam keputusan menikah pada usia muda. Simpulan dari penelitian ini menyarankan pendekatan yang komprehensif dan lintas disiplin guna memitigasi pernikahan dini di kalangan remaja. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memperkuat temuan ini melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang lebih mendalam.


Keywords


Intensi pernikahan dini; remaja putri; etnis Madura; psikoedukasi; sosial budaya.

Full Text:

PDF

References


Achmat, Z. (2010). Theory of planned behavior, masihkah relevan. Jurnal Universitas Sumatera Utara, 23(2), 1-20.

Ajzen, I., & Fishbein, M. (1988). Theory of reasoned action: Theory of planned behavior. University of South Florida, 2007, 67-98.

Anwar, Z., & Rahmah, M. (2017). Psikoedukasi tentang risiko perkawinan usia muda untuk menurunkan intensi pernikahan dini pada remaja. Psikologia: Jurnal Psikologi, 1(1), 1-14.

Bawono, Y., Suminar, D. R., & Hendriani, W. (2023). Pengalaman hidup perempuan etnis Madura dalam menjalani pernikahan dini: studi fenomenologis (the life experience of ethnic Madurese women in early marriage: A phenomenological study). Mozaik, 23(1), 61-76.

Conner, M., & Sparks, P. (2005). Theory of planned behaviour and health behaviour. Predicting health behaviour, 2(1), 121-162.

Dai, M., & Chilson, N. (2022). It’s about planning: understanding young millennials’ intention toward marriage using the theory of planned behavior. Marriage & Family Review, 58(3), 225-244.

Fadilah, D. (2021). Tinjauan dampak pernikahan dini dari berbagai aspek. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 14(2), 88-94.

Green, B. N., Johnson, C. D., & Adams, A. (2006). Writing narrative literature reviews for peer-reviewed journals: secrets of the trade.

Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Juniata, S. (2016). Niat melakukan perkawinan dini: Tinjauan Planned behavior theory. CALYPTRA, 5(1), 1-17.

Kadek, Noni, Angraeni., Sri, Lestari. (2023). The relationship of adolescent knowledge about the risks of early marriage with the desire to engage in early marriage. International Journal of Health Science and Technology.

Kartika, A., Retno Suminar, D., Tairas, M. M. W., & Hendriani, W. (2018). Individual education program paperwork: A narrative review. In International Journal of Engineering & Technology (Vol. 7, Issue 2).

Musfiroh, M. R. (2016). Pernikahan dini dan upaya perlindungan anak di Indonesia. De Jure: Jurnal Hukum dan Syariah, 8(2), 64-73.

Nafikadini, I., Insani, D. A., & Luthviatin, N. (2021). Bagaimanakah kesehatan mental remaja etnis Madura yang menikah di usia dini?. Indonesian Journal for Health Sciences, 5(1), 45-55.

Purwaningtyas, F. D., Ristanti, E., Aisyah, Y. L. D., & Choirudin, M. (2022). Dampak Psikologis Pernikahan Dini Bagi Perempuan. Jurnal Psikologi Wijaya Putra (Psikowipa), 3(2), 21-26.

Qomariah, N. L., Pamungkasari, E. P., & Budihastuti, U. R. (2020). Determinants of premarital sex behavior: Application of theory of planned behavior and social cognitive theory. Journal of Health Promotion and Behavior, 5(4), 272-283.

Sakdiyah, H., & Ningsih, K. (2013). Mencegah pernikahan dini untuk membentuk generasi berkualitas preventing early-age marriage to establhish qualified generation. 26(1). 35-54.

Santrock, J. W. (2002). Life-span development. New York: McGraw-Hill.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: "Perkembangan Remaja". (Widyasinta dan Sallama, Pengalih Bahasa) Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (1991). Psychology: The science of mind and behavior. Dubuque: WCB Publishers.

Santrock, J. W. (2010). Educational psychology (5th ed.). New York: McGraw-Hill.

Shahrabadi, R., Karimi-Shahanjarini, A., Dashti, S., Soltanian, A., & Garmaroudi, G. (2017). Predictors of intention to marriage based on theory of planned behavior among university students in Iran. Electronic physician, 9(4), 4090.

Suswati, W. S. E. (2024). Early marriage education and its impact on physical and mental health of adolescents. Blambangan Journal of Community Services (BJCS), 2(1), 32-36.

Wijayanto, D. B., & Prasetya, B. E. A. (2022). Psychological well-being pada wanita yang menikah di bawah umur di daerah Madura. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), 10013-10020.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Nur Avianti Zunita