Peran Blater dan Identitas Budaya Menjaga Tradisi di Tengah Globalisasi
Abstract
Pada era globalisasi, masyarakat Madura menghadapi tantangan dalam mempertahankan identitas budaya lokal mereka. Peran blater tokoh berpengaruh dan simbol identitas sosial sangat penting dalam menjaga dan melestarikan tradisi di tengah pengaruh budaya asing yang kian kuat. Blater berfungsi sebagai penjaga budaya dan mediator sosial yang mempertahankan norma serta tradisi melalui kegiatan adat seperti remoh dan to'oto'. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran strategis blater dalam melestarikan identitas budaya Madura dan bagaimana mereka beradaptasi terhadap perubahan global tanpa kehilangan jati diri lokal. Pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan para blater digunakan untuk memberikan pemahaman yang mendalam terkait pengaruh dan kontribusi blater dalam menjaga kesinambungan budaya di tengah modernisasi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Angga Prasetyo dan Marsono, “Pengaruh Role Ambiguity dan Role Conflict terhadap Komitmen Independensi Auditor Internal”, Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 7 No. 2, Universitas Diponegoro (2011): 153.
David M. Sluss, “Role Theory in Organizations: a Relational Perspective”, Handbook of I/O-Psychology, University of South Carolina Columbia (2015): 4.
Giddens, A. (2003). Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita, terj. Andry Kristiawan S dan Yustina Koen S, Jakarta: Gramedia.
Holilah, H., & Arifin, S. A. (2023). A BLATER DAN POLIGAMI PADA MASYARAKAT MADURA: Studi Kasus Faktor Penyebab Blater Berpoligami dan Pengaruhnya Terhadap Status Sosial Istri di …. Asia-Pacific Journal of …, 02.
Indah Anisykurlillah, Agus Wahyudin dan Kustiani, “Pengaruh Role Stressor terhadap Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah”, Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 5, No. 2 ISSN 2085-4277, Universitas Negeri Semarang (2013): 110
Liliweri, A. (2007). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Lkis pelangi aksara. Rozaki, A. (2021). Menabur Karisma, Menuai Kuasa. IRCiSoD
Santoso, B. (2006). Bahasa Dan Identitas Budaya. Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan, 1(1), 44. https://doi.org/10.14710/sabda.v1i1.13266
Sihite, G. M., Malik, I., & Widodo, P. (2022). Peran Serikat Pekerja Dalam Penyelesaian Konflik Morowali Utara. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 5(1), 65–73.
Soekanto, S. (1990). Elit Pribumi Bengkulu (Issue v. 1). Fakultas Sastra, Universitas Negri Padjadjaran. https://books.google.co.id/books?id=JoaaFGfmvZwC
Suhaeb, F. W., & Ismail, A. (2023). Identitas Budaya di Era Globalisasi. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan (JISIP), 7(3), 2598–9944.
Syamsuddin, M. (2015). Elit Lokal Madura: Sisi Kehidupan Kaum Blater. Jurnal Lektur Keagamaan, 13(1), 157–182.
Taneko, S. B. (2008). Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. PT Grafindo Media Pratama. https://books.google.co.id/books?id=8XRHeOLMFNUC
Taufiqurrahman. (2007). Identitas Budaya Madura. Karsa, 11(1), 11.
Yan, A. (2018). Cultural Identity in the Perspective of Psychology. Journal of Psychological Research, 1(1), 25–30. https://doi.org/10.30564/jpr.v1i1.200
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Yan Ariyani