Kembali ke Rempah: Upaya Rumah Tangga Petani di Bangkalan Guna Peningkatan Kesehatan dan Penanggulangan Kemiskinan selama Pandemi Covid-19

Ekna Satriyati, Alfan Biroli

Abstract


Pandemi Covid telah terjadi hampir dua tahun di seluruh negara. Virus Covid-19 mengancam kesehatan dan kehidupan manusia. Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan regulasi kebijakan kepada rakyat untuk  penyelamatan dari sakit dan kematian. Akibatnya menyebabkan sektor usaha mengalami penurunan penghasilan dalam berbagai profesi. Salah satunya adalah profesi petani. Pada masa pandemi, hasil panen petani padi dan sayuran tidak dapat dijual secara maksimal sehingga pendapatan rumah tangga menurun. Padahal mereka harus adaptasi untuk tambahan biaya berobat dan menjaga kesehatan saat terpapar virus covid-19. Upaya rumah tangga petani di Kabupaten Bangkalan beradaptasi untuk menjaga kesehatan dengan menanam kembali rempah di pekarangan  rumah. Rempah yang berasal dari tanaman obat dipilih kembali sebagai penguatan kesehatan, mengobati sakit serta penanggulangan kemiskinan karena mudah, murah dan aman. Artikel ini membahas mengenai proses adaptasi rumah tangga petani dalam dengan konsumsi dan memproduksi rempah sendiri. Adaptasi menggunakan alasan cost, reward dan comparison alternative. Metode kajian menggunakan kualitatif dengan cara observasi dan wawancara pada informan dipilih dengan lokasi di Desa Alang-Alang Kecamatan Tragah Bangkalan. Hasil analisis memaparkan efektivitas upaya rumah tangga petani kembali ke rempah sebagai cara efektif untuk peningkatan kesehatan dan penanggulangan kemiskinan saat pandemi covid-19. 


Full Text:

168-191

References


Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangkalan. (2014). Bangkalan dalam Angka.

Carner, G. (1984). Survival, interdependence and competition among the Philippine rural poor in people- centered development. Connecticut: Kumarian Press.

Crawford, B.R., Kussoy, P., Pollnac, R.B. & Sondita, F.A. (1999). A Comparison of Level of Development Among Coastal and Non-Coastal Communities in North Sulawesi and South Sumatra. Pesisir dan Lautan, 2(1), 1-12.

Crow, G. (1989). The Use of The Concept of Strategy in recent Sosiological Literature. Sociology, 23(1), 1-24.

Ellis, F. (2000). Rural Livelihoods and Diversity in Developing Countries. Oxford: Oxford University Press.

Mubyarto, dkk. (1984). Nelayan dan Kemiskinan; Studi Antropologi di Dua Desa Pantai. Jakarta: Rajawali.

Muhsoni, F.F. (2006). Kajian Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Perairan Selat Madura dengan Menggunakan Metode Holistik Serta Analisis Ekonominya. Embryo, 2(3), 35-47.

Salim, H.P., & Supriyati. (2006). Diversifikasi Usahatani dan Peningkatan Pendapatan Petani di Lahan Sawah. Dalam K. Suradisastra, Y. Yusdja, M. Siregar, & K. Kariyasa (Eds.), Diversifikasi Usahatani dan Konsumsi: Suatu Alternatif Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Satria, A. (2001). Dinamika Modernisasi Perikanan; Formasi Sosial dan Mobilitas Nelayan. Bandung: Humaniora Press.

Suyanto, B. 2003. Kajian Model Pemberdayaan Ekonomi Rakyat di Desa Pantai Madura dan Kawasan Selatan Jawa Timur. Surabaya: Lemlit Unair dengan Balitbang Propinsi Jatim.

Putri, Novia Yuandita (2020). Tinjauan Fikih Siyasah Terhadap Implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Alang-alang Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Skripsi Prodi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunana Ampel. Tidak Diterbitkan.

Priyono, T.F., & Rahardjo. (2005). Eksploitasi Hubungan Pandega-Juragan dalam Modernisasi Perikanan Tangkap di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Sosiosains, 18 (2), 325-339.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.