Abstract
Pandemi covid-19 yang terjadi membuat beberapa daerah mengalami dampaknya. Masyarakat desa atau kota juga mengalami nasib yang sama akibat adanya virus tersebut. Dalam aspek ekonomi terdapat gejala kemiskinan pada sebagian manusia. Pembatasan interaksi sosial mengakibatkan dilakukan Work From Home (WFH). Bagi yang memiliki pekerjaan tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara yang tidak bekerja dan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi maka tingkat kesejahteraan menjadi berkurang. Masyarakat desa Tanjungbumi, Bangkalan memiliki cara dalam penanggulangan pada kemiskinan yaitu beban ganda perempuan sebagai upaya untuk mendukung pemenuhan ekonomi pada keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perempuan dalam menjalankan aktivitas baik di dalam rumah ataupun diluar rumah yaitu adanya beban ganda perempuan sebagai upaya dalam mendukung perekonomian dalam keluarga. Penelitian ini dilakukan di desa Tanjungbumi, Bangkalan. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik melalui observasi dan wawancara dengan purposive sampling. Strategi penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan dalam perspektif gender seorang perempuan berada di kelas dua setelah laki-laki. Dalam urusan ekonomi atau mencari nafkah pihak laki-laki menjadi yang utama. Dengan demikian adanya perempuan yang bekerja diluar urusan domestik yaitu urusan publik sebagai pendukung keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup. Beban ganda perempuan dalam melakukan kegiatan selama pandemi covid-19 membuat pekerjaan semakin terforsir. Beban ganda terdiri dari perempuan dalam mengurus aktivitas selama dirumah ditambah dengan adanya pekerjaan tambahan seperti memproduksi batik atau membatik, disamping itu masih menjual barang dagangan hasil olahan makanan. Terdapat juga para perempuan yang masih menjual ikan di pasar. Para perempuan dalam menyelesaikan urusan rumah seperti mencuci, memasak, membersihkan tempat tinggal, melayani suami, serta mendampingi anak dan masih bekerja mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup. Kondisi demikian membuat perempuan mempunyai beban ganda karena urusan yang dilakukan sangat banyak. Simpulan dalam penelitian ini adalah para perempuan beban ganda tetap melakukan urusan di dalam rumah dan tetap bekerja yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan ekonomi keluarga.
References
Arbain, Janu; Nur Azizah; dan Ika Novita Sari. 2015. “Pemikiran Gender Menurut Para Ahli : Telaah atas Pemikiran Amina Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan Mansour Fakih”. SAWWA. Vol.11. No 1.
Chairani, Ikfina. 2020. “Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Gender Di Indonesia”. Jurnal Kependudukan Indonesia. Edisi Khusus Demografi dan Covid-19. 39-42.
Hanum, Nurlaila. 2018. “Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kesejahteraan Keluarga di Gampong Karang Anyar Kota Langsa”. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis. Vol.9. No 1.
Hidayati, Nurul. 2015. “Beban Ganda Perempuan Bekerja (Antara Domestik dan Publik). MUWAZANAH. Vol.7. No 2.
Khamisah. 2017. “Rekonstruksi Sadar Gender : Mengurai Masalah Beban Ganda (Duble Bulder) Wanita Karier di Indonesia”. Jurnal al-Tsaqafa. Vol.14. No 2.
Satriyati, Ekna; Alfan Biroli, dan Siti Nur Hana. 2019. “Pilihan Rasional Perempuan Madura Dalam Pemertahanan Tradisi Minum Jamu di Kabupaten Bangkalan dan Sumenep”. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis. Vol.4. No 2.