Last modified: 2019-12-10
Abstract
Pengembangan sektor ekonomi di pedesaan sudah semenjak lama dijalankan oleh Pemerintah melalui berbagai program. Namun upaya itu belum membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana diinginkan bersama. Belajar dari pengalaman masa lalu, satu pendekatan baru yang diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian di pedesaan adalah melalui penguatan kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa. Di tengah-tengah persaingan global yang lebih kompetitif, banyak sekali pelaku ekonomi yang ikut berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan desa. Salah satunya program yang sedang gencar dipromosikan oleh Departemen Dalam Negeri adalah BUMDesa sebagai penggerak perekonomian desa.
Penelitian mengenai Model Entrepreneurship Wisata Kepulauan berbasis BUMDes di Kabupaten Sumenep ini sebagai kelanjutan dari penelitian sebelumnya dengan menerapkan metode analisis (multi-methods analysis) yaitu metode Loqation Quotion (LQ), analisis SWOT, analisis Trend, menemukan permasalahan-permasalahan di empat sector dengan, yaitu Perikanan, Peternakan, Pertanian dan pariwisata. Untuk permasalahan Perikanan, Peternakan, dan Pertanian sudah kami teliti sebelumnya, sehingga penelitian ini akan fokus pada pariwisata untuk meningkatkan ekonomi desa di Kepulauan. Pengembangan model tersebut menjadi sebuah model penyelesaian permasalahan pedesaan, khususnya di 3 kepulauan baik dari sisi potensi produk/jasa, pemasaran, sarana dan prasarana sehingga menjadi salah satu objek wisata yang menarik.
Metode penelitian ini mengunakan metode IPA (Importance Performance Analisis) menganalisis pandangan konsumen terhadap objek wisata dari berbagai sudut pandang seperti; daya tarik, sarana dan prasarana, atraksi, kuliner dan kelembagaan. Sementara, tingkat kepentingan/kebutuhan (importance) masyarakat terhadap wisata bahari pada sudut pandang yang sama seperti pada gambaran (performance) yang diukur dengan skala Likert diolah pula secara kuantitatif deskriptif sehingga didapat rata-rata tingkat penilaian mereka. Model Entrepreneur Wisata Kepulauan berbasis BUMDes di Kabupaten Sumenep ini dimaksudkan untuk mengangkat segala potensi wisata bahari dengan lembaga Desa yaitu BUMDes agar dapat meningkatkan ekonomi Desa.
Hasil dari penelitian ini adalah : Potensi faktor pendukung pengembangan wisata kepulauan meliputi; pembentuk daya tarik wisata, ketersediaan prasarana wisata, ketersediaan sarana wisata, partisipasi masyarakat, kelembagaan, kesempatan investasi, kualitas lingkungan, perlindungan sumberdaya, kebijakan, dan pemasaran. Strategi pengembangan wisata bahari diarahkan pada aspek potensi lokal ; Perencanaan pengembangan obyek wisata, kelembagaan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pengusahaan, pemasaran, peran serta masyarakat, dan penelitian dan pengembangan. Gambaran tingkat kepentingan/kebutuhan stakeholders yang harus dipenuhi untuk pengembangan wisata bahari berbasis BUMDes, danya pembagian peran lintas SKPD dalam pengembangan wisata Pantai berbasis BUMDes
DOI: https://doi.org/10.21107/budayamadura.2019.7
Keywords
References
Alkadafi, Muammar, 2014, Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa Menuju ASEAN Economic Community 2015, Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.
BPS Kabupaten Sumenep., 2015, Kecamatan Talango Dalam Angka 2014, Sumenep: BPS
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), 2007. Buku Panduan Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang.
Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Kemitraan Guna Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh Dan Mandiri Disampaikan Pada Seminar Nasional Lembaga Pembinaan Usaha Kecil Menengah Dan Koperasi 7 November 1996 Di Jakarta.
Khrisnamurti, Bayu. 2002. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat: Mencari Format Kebijakan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Badan Usaha Milik Desa.
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
Risadi, Aris Ahmad, 2012, Badan Usaha Milik Desa, Dapur Buku, Jakarta.
Surjandari, D A. 2004. Evaluasi terhadap Lembaga Pembiayaan Mikro Yang Beroperasi Dengan Pendekatan Institusi (Studi Pada BRI Jawa Timur).
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.